X

Kisah 2 Ekor Rajawali

Suatu hari seorang raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali dan selalu memamerkan anak rajawalinya. Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih untuk terbang tinggi. Tentu akan lebih menyenangkan lagi.

Ia memanggil pelatih burung yang tersohor di negerinya untuk melatih 2 rajawali ini. Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi dan melayang-layang di angkasa. Namun seekornya lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.

Raja pun memanggil semua ahli hewan dan para tabib sakti untuk memeriksa rajawali kesayangannya ini. Namun tidak ada yang berhasil untuk “menyembuhkan” dan membuat rajawali ini terbang.

Berbagai usaha telah dilakukan namun rajawali ini tidak kunjung bergerak dari dahannya. Kemudian raja mendapat ide untuk memanggil orang yang biasa “melihat” rajawali. Bertemulah si raja dengan petani yang sangat mengenal akan sifat rajawali dan rajapun meminta bantuan kepada petani itu.

Keesokan harinya ketika raja mengunjungi rajawali ini, ia kaget melihat rajawali ini telah terbang tinggi. Dengan penuh penasaran, raja bertanya kepada petani, apa yang telah ia lakukan. Petani menjawab, “Saya hanya memotong cabang pohon yang selama ini dihinggapinya saja yaitu DAHAN yang membuatnya NYAMAN”.

                                                               

Manusia sama dengan rajawali itu. Kita dilahirkan untuk sukses, kita ditakdirkan untuk terbang tinggi. Namun, kadang ada yang memegang erat yaitu ketakutan kita. Kita tidak mau melepaskan ketakutan dan tidak beranjak dari posisi.

Kadang kita terlalu memegang zona kenyamanan, hingga kita takut dan tidak mau melepaskannya, kita takut gagal, kita takut kecewa, kita takut capek, kita takut malu, dan takut seterusnya.

Satu-satunya cara untuk bisa membumbung tinggi adalah keluar dari zona nyaman….!

Tidak ada jalan pintas…..

Hanya ada 2 pilihan: tetap bergantung di dahan selamanya atau membumbung ke angkasa.    

                                 

Sumber: unknown – Media Koperasi Kredit Satora

Related Post