X

12 Recollections in the Last 12 hours of My 12 years

…..It feels amazing how the last four hours of my life in Ipeka actually confirm how clear my head have always been…..

….Guru yang mengajar murid-muridnya tanpa menginspirasi mereka dengan semangat untuk belajar, seperti layaknya sedang memalu besi dingin….
~ Horace mann ~

Satu

1 Juli 2000, awal kontrak saya di ipeka, senang sekali memasuki sebuah institusi yang kebetulan terletak di Puri Indah Blok I dimana dari segi lokasi cukup stategis menurut saya.
Membayangkan sebuah sekolah yang asri, ramah, baru berjalan 1 tahun untuk Ipeka High, dengan tujuan mulia, untuk menjadi tempat kembalinya anak-anak yang sempat harus tinggal di luar negri pasca kerusuhan Mei 1998. Dengan pak San dan pak Ben sebagai pimpinan saya, saya mengikatkan diri di sini dengan mengajar Matematika kelas 8.

Dua

14 September 2001, hari Jumat terakhir sebelum saya menjalani masa cuti 3 bulan atas kelahiran Matthew. Rupanya perhitungan matematika saya cukup baik, ilmu peluang yang luar biasa yang membuat jumat, sabtu, minggu itu merupakan akhir minggu terakhir saya menjadi calon mama, karena senin 17 September 2001, lahirlah Matthew, setelah saya mengalami konstraksi 10 jam…..
Bayi yang sehat, super “ndut” dan lucu. Puji Tuhan yang telah melengkapi hidup saya. Kebahagiaan saya makin ditambah dengan banyak siswa saya datang menjenguk, senang sekali rasanya, memiliki mereka yang care dan penuh perhatian.

Tiga

Tahun ajaran 2004, saya diminta menjadi asisten kepala sekolah ibu Silvia, senang rasanya bisa membantu beliau untuk administrasi di SMP. Di tahun yang sama banyak sekali pergolakan yang terjadi (seperti bukan sebuah sekolah tetapi ini terjadi di sekolah), hingga akhirnya ibu Silvia mengundurkan diri dan kami kedatangan ibu Luciana sebagai penggantinya.

Ibu Lucy sebelumnya pernah mengajar pelajaran Agama di tahun 2002 / 2003 untuk level SMA saat menjalani pelayanan dari STTAA. Ibu Lucy pula saya kenal sebelumnya sebagai orang tua murid Ipeka High, Jenna.
Senang sekali ibu Luciana bergabung bersama kami di Ipeka, bersama ibu Lucy, saya menjalani proses akreditasi SMP yang pertama, akreditasi dari pemerintah untuk level sekolah nasional.

Empat

Di tahun 2002 – 2003, menyusun bahan di Powerpoint, tetapi lebih untuk diri sendiri dalam rangka membagikan bentuk hard copy handoutnya kepada siswa. Sementara itu Gaby, Christy, Tiffany, dari angkatan kelas tahun 2003 sudah membuat sebuah power point presentation yang sangat baik untuk tugas matematika tentang bilangan yang saya berikan kepada mereka. Silahkan klik pada link https://hedy.me/my-students-projects/phineas-percival-poirot/

Jadi teringat Powerpoint Presentation saya di tahun 2005 dengan tambahan rekaman suara, dimana siswa belajar di computer lab (saat masih di lokasi Puri).

Sejak saat itu sudah beragam media yang saya gunakan, mulai dari papan tulis, transparansi dengan OHP, hingga presentasi PowerPoint langsung di kelas (dimulai pada tahun ajaran 2008-2009 dengan dipasangnya projector di tiap kelas). Tehnik yang akhirnya melekat dan bersama Wacom Stylus berkembang terus menjadi “whiteboard” saya.

Terimakasih kepada pak Barry yang memperkenalkan Wacom pen stylus untuk membantu presentasi. Beliau juga memberikan contoh presentasi dengan animasi Adobe Flash buatan siswa dari kelas pak Marcello dan membuat saya berpikir untuk suatu hari akan membuat presentasi saya sendiri pada flash.

Wacom stylus pen, perangkat yang paling melekat dalam diri saya hampir 5 tahun terakhir. Saya ingin sekali sekolah memiliki wireless pen setelah 2 tahun menggunakan model lama, tetapi nampaknya belum didukung. Bahkan untuk memakai yang model lebih baru (belum wireless) setahun terakhir ini saja birokrasi perijinan terlalu rumit.

Lima

Tahun Ajaran 2010 – 2011, IICS junior high memiliki lompatan baru dalam pengembangan teknologi. Saya dan tim memikirkan bentuk apa yang cocok untuk lokasi IICS, dan atas dedikasi bersama dengan pak DPH dan pak Marcello, kami mengedepankan situs informasi http://junior.ipeka.net dan class online http://class.ipeka.net.
Memang ada kendala, seperti misalnya gagap teknologi yang merupakan kendala utama dari internal. Bagaimana memikirkan isi yang baik dan menjaga kualitasnya agar tetap memberikan informasi yang up to date, juga merupakan persoalan tersendiri.

Kurangnya dukungan internal sendiri yang menyebabkan pemakaian class online belum maksimal, walaupun untuk saya pribadi, di tahun inilah saya mengenal dan belajar membuat video pmbelajaran sendiri dengan merekam tulisan, merekam suara, membuatnya menjadi sebuah video yang dapat didownload sewaktu-waktu jika diperlukan oleh siswa.

Enam

Saya percaya bahwa belajar ulang / melakukan review setelah sesi pertemuan siswa di kelas adalah hal yang paling membantu siswa untuk mengerti akan pelajaran yang dilaluinya. Membuat siswa “memiliki daya ingat yang lebih panjang akan suatu topic” merupakan hal yang paling membahagiakan untuk saya.

Waktu dan usaha dalam menyiapkan presentasi di kelas yang akan dibantu oleh wacom pen stylus, contoh soal dalam lembar kerja, pengulangan materi dalam video sederhana serta soal-soal latihan dalam bentuk online, saya rasakan semakin membantu siswa untuk belajar tadi.

IICS memiliki software Synchroneyes di computer lab. Lab yang bagi saya
sebenarnya bukan sekedar untuk mata pelajaran computer saja tetapi sangat bisa dipakai untuk matematika. Software yang mampu membuat saya mengontrol seluruh layar monitor siswa dan membantu mereka personal dengan menjelaskan langsung di depan layar mereka. Saya jadi teringat Christopher Mulia dengan “anggukan ciptaannya di depan layar monitornya”, Hubert dan Vivian yang bisa belajar mengerjakan soal sesuai dengan speed gaya belajarnya masing-masing, Emilio yang setiap saya selesai satu set soal, diapun selesai X_X

Beberapa video pendek dari kegiatan pembelajaran di computer lab:

 

 

 

 

 

Klik link berikut untuk melihat video kelas saya dengan lengkap https://hedy.me/my-class/

Tujuh

12 – 20 Juli 2011, saya mengikuti program PLPG untuk melengkapi sertifikasi sebagai seorang guru. PLPG ini merupakan pelatihan dan pengakuan atas profesionalitas dan bagi saya, yang terpenting adalah momen konfirmasi dan masukan untuk apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Terimakasih kepada pemerintah yang telah menyelenggarakan program ini.
Cerita tentang ini dapat diklik dari link berikut https://hedy.me/about-me/a-certificate-for-a-teacher/

Delapan

7 Agustus 2011, Hello World!
Akhirnya saya berhasil memiliki situs pribadi. Situs ini!
Sulit mengungkapkannya, yang saya tahu adalah saya sangat senang. Hidup di era yang hampir semua siswa saya berada di dalamnya.
Era digital, hi-tech, gadget….. wow ungkapan yang bahkan saya sendiri dulu termasuk dalam orang yang sulit sekali belajar hal tersebut.

Dua situs saya https://hedy.me dan http://mathematics.hedy.me membawa perubahan dalam pola pikir saya sendiri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan metode belajar, media pembelajaran serta gaya belajar siswa sendiri.

Pengakuan siswa yang merasakan gaya belajar dirinya lebih cocok dari situs ketimbang dari catatan / lembar kerja, membuat saya semakin percaya diri bahwa mereka memang tumbuh dalam era ini dan membutuhkan banyak variasi dalam belajar. Sebagai pendidik, sudah seharusnya mengetahui dan mempelajari siswanya memiliki tipe pembelajar dan gaya belajar yang seperti apa.

Sembilan

Belajar…. Tidak ada lagi yang saya lakukan selain belajar. iPad 2, video mirroring, membuat hidup saya sebagai seorang pendidik menjadi sangat indah. Begitu banyak yang dapat saya lakukan dan bayangkan seperti yang pernah saya share di link ini https://hedy.me/my-class/last-day-in-2011-2012-with-my-students/

Sepuluh

Satu hal yang menurut saya harus dilakukan oleh seorang pemimpin adalah rendah hati (rendah hati sebenarnya lho) dan tahu apa yang dilakukan oleh anak buahnya. Pemimpin sejati tidak boleh terpengaruh oleh kekuatiran dirinya akan bersaing dan diambil alih oleh para bawahan.
Lihatlah dalam perspektif lebih lebar bahwa ada satu batasan / kondisi di mana saya tidak mampu berada dalam posisi yang mereka tempati karena satu alasan. Apresiasi dan tahu akan apa yang terjadi di operasional adalah hal yang paling penting daripada sekedar mengucapkan “orang hebat”, “passionnya bagus sekali”, “memang kamu orang pintar”, “pelayanannya bagus sekali”, “berbagi dong untuk talenta banyak yang kamu miliki” …… Rasanya ucapan-ucapan bombastis (tapi kosong) seperti itu harus dikurangi.

Sebelas

Sebuah institusi sekaliber ipeka pun tidak luput dari kesalahan administrasi (pencatatan data karyawan), yang menyebabkan saya harus lebih berusaha untuk mempertanyakan hak saya mendapatkan pengakuan atas loyalitas saya.

Usaha yang menyebabkan saya bercermin dan mempertanyakannya melalui tweet pribadi “Tricky untuk membahas ini, mengejar hadiahnyakah? Atau keadilan? Saya akan hadapi karena ini menyangkut keadilan…..”

Jika ada orang lain yang bersalah asumsi tentang status pribadi saya ini, mungkin harus lebih bijaksana, suatu pelajaran introspeksi diri bahwa tidak tepat menilai seseorang dari status pribadi (apalagi tanpa tau konteksnya), hak asasi seseorang untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakannya.

Terimakasih Ipeka, karena effort saya tidak sia sia. Sebagai institusi, telah mengakui kesalahan pencatatan administrasi saya sebagai pegawai.



Dua belas

Kebaktian terakhir di GKY Greenville, berakhir pulalah masa kerja saya 12 tahun terakhir ini. Saya mengakhiri tugas di Ipeka sebagai guru matematika dan asisten kurikulum. Saya memperoleh penghargaan kesetiaan 10 tahun di akhir masa kerja saya bersama sekolah ini. Sedih rasanya….
Sekaligus senang bahkan sangat senang atas pengakuan tanpa sebut nama bahwa saya sudah menjalankan tugas saya dengan sangat baik dan di jalur yang benar.

Mengutip sambutan bapak ketua yayasan, pak John Ferdinand, beliau menyebut bahwa seorang guru, terutama ada di era sekarang ini, hendaklah harus terus belajar untuk menambah ilmunya, era digital sekarang menyebabkan siswa kita sangat canggih dan terampil menggunakan gadget karena memang mereka hidup di jaman ini, guru belajarlah jangan sampai untuk menyalakan computer saja harus bertanya kepada siswa…..

2003 – 2012…..Wow, terimakasih pak John, saya senang sekali pernah bersama-sama dengan siswa saya memasuki system pembelajaran era digital tanpa pernah sedikitpun meninggalkan pola belajar masa lalu yang memang tetap harus dikombinasikan dengan yang jaman sekarang, menjaga dan melengkapi serta mengembangkan berbagai metode dan gaya belajar siswa.

Hari terakhir ini dilengkapi dengan +/- 3.5 jam diskusi, tukar pikiran dan konfirmasi atas apa yang saya lalui selama 12 tahun di Ipeka. Terimakasih kepada Pak Micha yang bersedia meluangkan waktu padatnya untuk bertukar pikiran dengan saya yang hanya merupakan satu dari sekian ratus guru dan karyawan ipeka, waktu yang sangat berharga. Dan di mata saya, beliau menunjukkan kemampuannya sekaligus kerendahan hatinya.

My cubicle for the last 5 years 🙂