#sikluspendidikan #refleksisekolah

1. Mari melihat dari sudut: tanggung jawab pendidikan asalnya ada di orang tua saja. Mereka lalu butuh bantuan, dan menitipkan pendidikan anak-anak mereka ke sinagog.

2. Tapi seperti firman Tuhan, tanggung jawab tetap ada di orang tua. Sinagog atau gereja adalah perpanjangan tangan orang tua.

3. Sinagog jadi gereja dan (atau) biara, berkembang jadi tempat khusus untuk pendidikan, berubah jadi sekolah.

4. Pernahkah terpikir bahwa orang tua bisa mengambil alih kembali pendidikan anaknya?

5. Apalagi jika sekolah “modern” malah maunya terima jadi, hanya mau yang terima yang sudah “baik”. Apakah orang tua akan diam saja?

6. Bagaimana jika orang tua memilih mengurus sendiri pendidikan anaknya, agar anak belajar yang diperlukannya saja? Atau ini malah sudah terjadi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake