Diwawancara Siswa

Lagi buka-buka file, eh ketemu file ini yang dikirim siswa beberapa waktu lalu dan karena kesibukan belum sempat ditayangkan lalu malah keburu lupa X_X.

Mumpung sekarang ingat dan sedang period kosong, berikut kutipan wawancara siswa kepada saya untuk keperluan mereka dalam pelajaran BI πŸ™‚

tugasBIΒ  tugasBI2

Nah…..sekarang bagian saya untuk memberikan kritiknya ya πŸ™‚ Tidak boleh keberatan karena belajar itu berarti harus siap menerima ucapan selamat maupun saran apalagi kritikan.

Menurut saya, bentuk seperti brosur yang kalian tampilkan sih boleh-boleh saja, cukup baik. Tidak pakai “tetapi” :).

Berikut ini saya coba buat dalam bentuk daftar saja, beberapa kekurangan yang musti diperhatikan:

* Jika sudah memilih narasumber, harus menentukan topik apa yang ingin digali lebih dalam. Benar mungkin topik sudah ditentukan oleh guru kalian tetapi kedalaman materi topik tersebut bisa dikembangkan sendiri. Sehingga saat wawancara berlangsung, semua pertanyaan sudah disiapkan dengan baik.

* Detil pertanyaan harus disiapkan pula. Diawali dengan pertanyaan dasar dan sederhana, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan yang bertema sesuai topik yang ingin digali tadi. Jadi menurut saya, daftar pertanyaan di atas semuanya yang simpel saja.

* Jangan takut untuk memulai pertanyaan. Jika narasumber menolak memberikan jawaban atas pertanyaanmu, siapkan “backup” dengan pertanyaan yang lain. Jadi idealnya, galilah dahulu pertanyaan-pertanyaan yang ingin kamu ajukan, buatkan pemetaan nya agar jika satu pertanyaan gagal maka ada pertanyaan lain sebagai gantinya. Bukan jadi tiba-tiba muncul seperti “anda suka warna apa?” πŸ™‚

* Walaupun ini hanya tugas sekolah, buat diri kalian terlihat percaya diri waktu bertanya kepada narasumber.

* Laporan hasil wawancara akan jauh lebih baik jika dikemas dalam bentuk cerita. Ada pengantarnya, ada jedanya, ada pula digambarkan kondisi saat wawancara berlangsung. Jadi bukan hanya “tanya-jawab”nya saja yang dimunculkan tapi tulisan yang bisa sedikit banyak menggiring pembaca untuk berasumsi pada keadaan saat berlangsung wawancara yang sebenarnya.

Begitu deh, kira-kira evaluasinya. Semoga bermanfaat, terus berusaha dan belajar !! πŸ™‚

 

8 thoughts on “Diwawancara Siswa”

  1. 30 July 2013 berarti ga lama habis masuk dong Ma’am? Kelas berapa ini?

    Desainnya ya oke lah, tapi kali ya terlalu banyak tempat kosong…

    1. Oww, sampai gak lihat tanggalnya X_X πŸ™‚ Iya berarti baru. Mereka kelas 8. Nah semoga teman-teman yang buat ini baca ya tulisan kamu dan belajar mendisain yang lebih menarik. Apa kabar kamu? Lagi Mid atau lagi hanya urusan UN saja?

      1. Oke lah ma’am. Minggu ini itu minggu ujian praktek. Minggu depannya minggu TO ke-IV, yang incl pelajaran UAS. Memang berguna, tapi bikin rada jenuh.

        1. Sibuk ya…. Nah nanti kalau telah lebih dewasa(an) kita obrol2 lagi soal “yang bikin rada jenuh ini” ;)…. Senang denger kamu bisa tepat ungkapin mana yang mungkin bisa berguna dan mana yang bikin jenuh tadi πŸ™‚

          1. Hahaha.

            Gini lah Ma’am. Mengulang-ngulang hal yang sama, yaitu ngisi lembar jawab dengan buletin hitam itu bikin jenuh, karna per TO itu kan 4 kali, dikali 3 jadi 12 kali. Trus kemarin waktu Ulum sekolah juga make itu lagi buat setiap pelajaran, 7 kali. Pernah sekali buat pendalaman materi mat pake ini, jadi nambah sekali. Total 20 kali ngisi lembar itu dalam periode 1-2 bulan.

            Bagusnya, kemungkinan error itu nurun, karena makin lama kan makin bisa. Kecepetan ngitemin jga ningkat, karena udah tau kurang lebih posisinya dimana. Kemudian juga berkaitan materi kan dipaksa ingat.

          2. Melatih bulatan hitam menjadi perfect ya πŸ™‚
            “Berkaitan materi kan dipaksa ingat”…. Semua urusan Bloom Taxonomy hilang lenyap seketika ketika stuck di level pertama yaitu “memorizing” …
            Anyway Arno, keep study hard, your talent and skill beyond than just memorizing. Treat all this as one step of your life that must be done in your age now.

          3. Ah kita ga pernah diajarin apa aja Bloom’s taxonomy ma’am.

            Tpi tbh, i don’t really memorize much. Kebanyakan yang saya pake buat wktu TO ato Ulum itu smua dri previous knowledge, diharapkan aja dalam periode di ajarin sudah hafal semua. Masalahnya juga di kelas 8, works well enough. Di kelas 9, mulai problematic pake cara itu. Entah karena saya makin males coba mengerti, materinya mulai lebih menghafal, ato apalah.

            I like the stranger things in life, ma’am. Philosophies, how things work, etc. Those things I can’t learn by memorizing.

          4. Nah perlu saya klarifikasi satu hal nih πŸ™‚ Bloom Taxonomy sih gak diajarin direct apa saja ke siswa, tetapi, dalam proses pembelajaran kalian, tahap-tahap Bloom itu sebaiknya ada. Kalian sih sepengamatan saya cukup baik. Beruntung banget kalian di sekolah yang memiliki cukup fasilitas untuk para guru menerapkan hal-hal dalam Bloom tadi. Saya percayai, salah satunya adalah waktu mengajak kalian bermain dengan Google SketchUp itu (satu tahapan Bloom, “Creating”).
            Btw, saya bisa mengerti jika mungkin kamu berasa ah as a student, kita gak disuruh apa-apa yang berkaitan dengan Bloom. Karena memang tidak menutup kemungkinan ada guru-guru yang masih memiliki standar pengajaran yang cukup “out of date”. Terlebih kalianpun ujungnya dituntut untuk lebih berkutat di “memorizing” untuk melangkah ke jenjang berikut melalui UN πŸ™
            What you like are probably different with other kids. But, keep going on. You has started your life with so much valuable things πŸ™‚

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake snowflake